Aquasprite Theme Demo

Visi dan Misi GMKI

, Posted by - at Sabtu, Agustus 29, 2009

1. Visi
“Terwujudnya perdamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan, dan demokrasi di Indonesia berdasarkan Kasih.”........... Mat 22:37-40

2. Misi
Misi organisasi ini adalah:
1. Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi lainnya kepada pengenalan akan Yesus Kristus selaku Tuhan dan Penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari...................................... Mat 28:19-20
2. Membina kesadaran selaku warga gereja yang esa di tengah-tengah mahasiswa dan perguruan tinggi dalam kesaksian memperbaharui masyarakat, manusia dan gereja............................................................ Rom 12:2
3. Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggung jawab dengan menjalankan panggilan di tengah-tengah masyarakat, negara, gereja, perguruan tinggi dan mahasiswa, dan menjadi sarana bagi terwujudnya kesejahteraan, perdamaian, keadilan, kebenaran, dan cinta kasih di tengah-tengah manusia dan alam semesta............................................ II Sam 10:12;Yes 49:6

3. Tantangan Implementasi Visi-Misi GMKI
Pencapaian visi-misi GMKI dilakukan dengan cara senantiasa menempatkan Yesus Kristus sebagai pusat dari segala pelayanannya bagi dunia dimana GMKI berada (cristo centris). Dalam proses pencapaiaannya banyak aral yang harus dilewati, baik secara internal maupun ekternal. Internal organisasi berfokus pada dinamika pelayanannya. Sementara eksternal organisasi mengarah pada laju perubahan tiga medan pelayannnya yang sulit diramal.
Permasalahan Dinamika organisasi yang dimaksud adalah:
Tidak efeisien dan efektifnya manajemen organisasi akibat adanya kesenjangan komunikasi antar-struktur dengan anggota;
Kultur feodalistik yang menyimpan potensi konflik;
Menurunnya tingkat partisipasi anggota baik karena konflik ataupun tingkat kesibukan kampus;
Makin menurunnya upaya pengurus dan anggota untuk memahami secara baik dan benar nilai-nilai kedirian organisasi.
SDM organisasi (ketrampilan kepemimpinan dan kemampuan akademik) dalam mengelolah organisasi dan memecahkan masalah medan pelayanan GMKI makin menurun.


Sementara laju perubahan 3 medan pelayanan GMKI yang sulit diramalkan, yaitu:

a) GEREJA
Munculnya model-model baru dalam pelayanan di gereja sebagai upaya pemberdayaan umat dan bukan pemberdayaan masyarakat
Perbedaan pendapat soal peran gereja dalam bidang politik. Saat ini menyebabkan gereja terjebak dan menjadi eksklusif. gereja hanya diam dalam perubahan tata kelola politik saat ini.
Kebangkitan fundamentalisme agama yang menekankan wahyu sebagai sumber tertinggi dan meninggalkan rasionalitas mengakibatkan dogma materialistik sebagai ajaran utama. Materialistik menjadi daya tarik yang luar biasa bagi kehidupan umat dan masyarakat luas
Masih sibuknya gereja mencari bentuk hubungan antara gereja dengan sesama rekan sepelayanan dan gereja dengan dunia pelayanannya.

b) MASYARAKAT

Rendahnya kualitas SDM; meningkatnya angka kemiskinan; pengangguran semakin tidak terkontrol; tidak meratanya distribusi pendapatan dan buruknya sistem jaminan sosial kepada masyarakat
Pengaruh Neo-Liberalisme: masyarakat yang berekonomi lemah akan tertinggal dan menjadi sangat miskin tanpa pemberdayan dan subsidi; akumulasi modal dan distribusi pendapatan dikelola oleh para pemilik modal; penguasaan pasar modal oleh kekuatan kapital asing; penguasaan arus keuangan dan sumber daya strategis dan penguasaan alur produksi dan distribusi barang dan jasa; kerusakan ekosistem lingkungan hidup; penyakit; meningkatnya angka kriminalitas.
Dampak OTDA: ketidaksiapan pemerintah daerah merespon berbagai perubahan yang dramatikal di daerah; regulasi yang tidak akomodatif dan tidak tepat sasaran; belum meratanya penyebaran SDM; semakin merajalelanya KKN dalam pengelolaan dana otonomi daerah dan menguatnya etno-nasionalisme yang telah memicu berbagai konflik horizontal dalam masyarakat.
Kontrol masyarakat terhadap kinerja pemerintahan menjadi sangat tidak efektif
Ketimpangan sosial ekonomi dengan meningkatnya angka kemiskinan, menguatnya etno-nasionalisme, dan kebangkitan politik lokal serta munculnya kekuatan-kekuatan pro demokrasi, yang pada akhirnya dapat menyulut pada persoalan dis-integrasi bangsa



c) PERGURUAN TINGGI

Posisi PT untuk pengembangan intelektual dan membangun masyarakat menjadi berorientasi kepada bisnis ilmu pengetahuan dan teknologi industri global
Pertanggungjawaban sosial politik PT dalam menjaga keberlangsungan demokrasi harus dirumuskan secara lebih baik. Perguruan tinggi harus menjadi kekuatan penyeimbang dalam menjaga suasana transisi demokrasi Indonesia saat ini
Kenaikan biaya pendidikan yang sangat tinggi tidak seimbang dengan akuntabilitas mutu pendidikan sehingga terjadi pergeseran paradigma pendidikan di Indonesia termasuk pendidikan tinggi
Peningkatan anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar 20% dalam undang-undang belum sepenuhnya dijalankan oleh pihak pemerintah

4. Upaya Strategis dalam Pengimplementasi Visi-Misi GMKI

Dalam melakukan Pelayanannya, GMKI membangun kerjasama dengan beberapa institusi seperti Gereja, Universitas, LSM, MEDIA, aktif dalam KELOMPOK CIPAYUNG dan FKPI dengan berbagai program kerjasama. GMKI juga berafiliasi dengan Organisasi Mahasiswa Kristen Se-Dunia (WSCF) dan saat ini membangun jaringan dengan Perkumpulan Organisasi Kristen dalam bidang Sosial se-Asia (ACISCA). Kerjasama ini tentunya dalam rangka menjawab tantangan-tantangan yang timbul di internal organisasi dan eksternalnya. Upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan ke depan sangat berkaitan erat dengan peningkatan pendidikan kader, diantaranya:
a. Melakukan “Rekonstuksi” PDSPK (Pola-Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader) yang berbasis kompetensi (spiritualitas, integritas dan profesionalitas). Dan segera menerapkannya.
b. Menumbuhkan pemahaman terhadap prinsip-prinsip Pendidikan Kader dalam hal Kreativitas, Retrainabilitas, Kritis, Positif, Realistis, dan berPerilaku Etis

Pendidikan kader, bagi organisasi seperti GMKI merupakan hal pokok dan urat nadi untuk menopang keberadaannya. Dengan melakukan aktivitas pendidikan kader, diharapkan GMKI mampu mengemban misi dalam upaya pencapaian visi GMKI di ketiga medan pelayanannya yang senantiasa bergerak secara dinamis. Karena itu, sistem pendidikan kader yang relevan dan fleksibel (adaptif) dengan tantangan dan masalah di masa mendatang harus diimplementasikan.

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar